BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Banyaknya
Pencemaran di Pasar
Pasar
adalah tempat yang mungkin notabene dianggap kumuh oleh sebagian orang. Semua
bahan makanan ada di tempat ini, dan jika tidak mengerti cara mengolahnya akan
menimbulkan bau yang tidak sedap, pemandangan yang tidak sedap, dan pastinya
pencemaran terhadap bahan makanan itu sendiri. Beberapa hari yang lalu kami
telah melakukan pengamatan terhadap salah satu pasar di kota Malang, yaitu
pasar Blimbing.
Perawatan
pasar sendiri merupakan tugas dari Badan Perawatan Pasar Dinas Kota Malang.
Kabid Perawatan Pasar Dinas Kota Malang sebenarnya sudah menghimbaukan kepada
warga pasar, yaitu penjual maupun pembeli untuk tetap menjaga kebersihan
lingkungan pasar. Dengan tidak membuan sampah sembarangan misalnya.
Walaupun
begitu, kenyataannya masih ditemui pasar yang belum terjaga kebersihannya. Menurut
kami, pasar Blimbing ini termasuk didalamnya. Pasar Blimbing masih memiliki
tingkat pencemaran yang cukup tinggi. Bisa dilihat dari adanya pencemaran
makanan yang terjadi, adanya pencemaran air, berhubungan dengan sanitasi atau
pembuangan air dari pasar ini sendiri. Lingkungan antar kios di pasar Blimbing
masih kurang baik. Sampah-sampah dari apa yang mereka jual masih berserakan di
sekitar kios.
Sosialisasi
tentang pemisahan sampah organik dan anorganik pun sudah dilakukan oleh
pemerintah. Yang termasuk sampah organik adalah sampah yang nantinya masih bisa
di gunakan, bisa didaur ulang kembali. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah
yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
Kebanyakan
orang masih bingung dengan pemisahan ini. Seringkali mereka tidak tahu, atau
lupa apa itu organik, dan apa itu anorganik. Kualitas seseorang bisa ditentukan
dari hal ini. Bagaimana dia bisa memahami pemisahan sampah, demi menjaga
kebersihan lingkungannya dari sebuah pencemaran.
Bagi
mereka yang tidak mengerti dengan pemisahan sampah ini, mereka akan cenderung
sembarang membuang. Bagi mereka, membuang sampah pada tempatnya sudah cukup.
Padahal, ada dampak tersendiri yang timbul dari kebiasaan setengah-setengah
tersebut. Jika kita hanya membuang sampah pada tempatnya, maka akibatnya adalah
sebagai berikut:
·
Gangguan Kesehatan:
§ Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong
penularan infeksi;
§ Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
·
Menurunnya kualitas lingkungan
·
Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan
berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
·
Terhambatnya pembangunan khususnya bidang pemeliharaan
pasar
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan
pasar, mengakibatkan pengunjung enggan untuk mengunjungi pasar tersebut karena
merasa tidak nyaman, dan pasar tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.
Akibatnya jumlah pengunjung menurun, dan pendapatan juga akan berkurang secara
otomatis.
B.
Pengolahan
Sampah
Pengolahan sampah yang
dilakukan di pasar Blimbing sekarang masih belum cukup baik. Bisa dilihat bahwa
pemisahan sampah aorganik dan anorganik tidak berjalan lancar di pasar ini. Menurut
kami sampah belum diolah secara baik dan benar disini(Gambar 1.1).
Kurangnya fasilitas dan
kemampuan dari warga pasar ini sendiri yang menyebabkan tingginya pencemaran di
pasar ini. Warga pasar sudah meminta fasilitas terhadap Dinas Pasar Kota Malang
tetapi tidak ada respon yang baik.
Kerjasama yang masih kurang
mengakibatkan merebaknya pencemaran. Seharusnya dari pihak kedinasan juga mau
memenuhi fasilitas demi terciptanya kebersihan pasar dan tentunya kenyamanan
pengunjung. Dikutip dari sebuah situs, Kepala Bidang Perawatan Dinas Pasar Kota
Malang telah menghimbau bahwa warga masyarakat harus bisa menjaga kebersihan
pasar, namun kenyataanya dari dinas juga tidak ada tindakan terhadap kenyamanan
di salah satu pasar di kota Malang ini(Gambar 1.2)
Tetapi
menurut yang kami amati, pasar Blimbing bisa dikatakan cukup mandiri dalam
menghadapi masalah pengolahan sampah ini. Mereka bisa dengan cermat mengolah
sampah sisa-sisa ikan segar untuk dijadikan bahan makanan ternak seperti ikan
lele, ikan patin. Campuran atau olahan sampah tersebut diolah dengan
mencampurkan sedikit katul.
C.
Pengaruh
Volume Gorong –Gorong Terhadap Pencemaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar